Selasa, 11 Oktober 2016

9 Tanda Anda Harus Mengajukan KPR


Menurut perencana keuangan Mike Rini Sutikno, besaran cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), maksimal 30% dari penghasillan bulanan. Ini artinya, Anda harus berhemat sebesar 30% setiap bulan sampai cicilan selesai. Lamanya bisa belasan tahun. Itu tentu bukan hal mudah.
Namun, untuk memiliki rumah yang harganya kian hari kian naik, Anda harus mau mengambil momentum dan sedikit berkorban.
Saat ini dinilai sebagai saat yang tepat karena Pemerintah tengah menggalakkan kemudahan pemilikan rumah saat ekonomi nasional masih dalam kondisi lemah. Salah satunya adalah dengan menurunkan batas bawah uang muka hingga 15% dari harga rumah.
Bahkan untuk rumah subsidi uang mukanya hanya 10% dengan bunga cicilan tetap 5% sampai lunas.
Melihat ragam peluang yang bisa Anda manfaatkan untuk memiliki rumah pribadi, coba cek sembilan hal berikut. Jika memenuhi tiga atau empat di antaranya, dapat menjadi indikasi Anda siap untuk mulai mengajukan cicilan KPR.
1.    Anda tidak punya hutang
Ini adalah komitmen keuangan yang utama jika Anda hendak mengajukan KPR kepada Bank. Pastikan saat ini Anda tidak punya pinjaman atau hutang dengan pihak manapun agar aliran dana bulanan Anda tidak terganggu.

2.    Anda punya tabungan untuk keperluan mendadak
Mungkin jumlahnya tidak seberapa, namun tabungan ini harus tetap Anda miliki dan ditambah terus nominalnya setiap bulan. Sehingga bila sewaktu-waktu ada pengeluaran tak terduga, Anda sudah punya simpanan.

3.    Anda punya tabungan uang muka
Minimal uang muka yang harus diajukan adalah sekitar 20 persen dari harga jual rumah. Namun belakangan ini terdapat wacana bahwa LTV akan diturunkan menjadi 15 persen. Dengan jumlah yang minim tersebut, tidak ada kata terlambat untuk menabung uang muka.

4.    Anda punya riwayat pinjaman bank yang lancar
Umumnya bank akan melakukan riset keuangan dan memeriksa apakah Anda punya kartu kredit atau tidak.

5.    Punya alat perkakas rumah dan dapat melakukan perbaikan rumah skala kecil
Meski terlihat sepele tapi keterampilan ini sangat penting jika Anda memiliki rumah sendiri. Perbaikan seperti genteng atau tembok bocor mestinya menjadi pengetahuan yang Anda kuasai di luar kepala. Ini demi penghematan bujet bulanan.

6.    Kontrakan saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan Anda
Misalnya jika saat ini tempat tinggal Anda tinggal di kontrakan petak dan sudah menikah, tak ada salahnya pindah ke rumah subsidi. Meski lebih jauh dari pusat kota, Anda bisa membangun kehidupan pribadi yang lebih nyaman di sana.

7.    Membeli adalah pertimbangan yang lebih baik ketimbang menyewa
Jika lokasi rumah incaran Anda punya harga yang miring dengan prospek kenaikan harga yang menjanjikan, tak perlu ragu untuk mulai mengalihkan uang sewa menjadi uang cicilan rumah.

8.    Menyukai tinggal di daerah tersebut dan betah tinggal setidaknya lima tahun ke depan
Masalah sebagian besar pengontrak adalah kebiasaan pindah rumah yang membuatnya tidak nyaman untuk tinggal dalam jangka waktu panjang. Tapi jika Anda sudah merasa nyaman tinggal disana minimal lima tahun, maka keputusan cicilan KPR bisa jadi pilihan yang pas.

9.    Anda ingin bebas mendekorasi rumah sesuai selera
Rumah atau apartemen kontrak umumnya tak bisa diubah-ubah sesuai selera. Mulai dari warna cat dan interior dinding dibiarkan saja kosong dan terlihat membosankan. Jika punya hunian sendiri, Anda bisa bebas berkreasi.


 Sumber : http://properti.liputan6.com/read/

Senin, 10 Oktober 2016

Ciri Rumah Yang Disukai Pencuri


Masih ingat, kan, peristiwa perampokan di Pondok Indah bulan lalu? Padahal sekilas rumah tersebut sepertinya terjamin keamanannya.
Lokasi rumah memang bukan jaminan rumah Anda akan 100 persen aman dari pencuri. Biasanya kondisi rumah seperti inilah yang mengundang pencuri mendatangi rumah Anda.

Pagar tinggi
Jangan mengira pagar yang tinggi sehingga orang yang berada di luar rumah susah untuk melihat rumah Anda akan lebih aman dibandingkan rumah berpagar rendah.
Menurut website Ackermansecurity.com, pagar tinggi justru menarik perhatian pencuri, karena saat mereka berada di dalam rumah Anda, tetangga dan orang yang ada di luar rumah tidak bisa melihat apa yan terjadi di dalam rumah Anda.
Jika ingin memasang pagar, gunakan pagar yang tingginya normal. Jika Anda ingin rumah lebih aman, Anda bisa menggunakan CCTV atau alarm untuk rumah Anda.
Selain itu, hindari pula membiarkan pohon di bagian depan rumah terlalu rimbun, karena akan menutupi area depan rumah Anda.

Meletakkan perkakas di area terbuka
Simpan seluruh perkakas yang Anda gunakan di tempat tertutup begitu Anda selesai menggunakannya.
Jangan membiarkan peralatan pertukangan seperti tangga, steger kayu yang biasanya digunakan untuk bertumpu saat Anda mengecat lokasi yang tinggi, obeng, dan gunting berada di bagian luar ruangan.
Membiarkannya berserakan sama saja dengan menyuruh pencuri masuk ke rumah Anda. Perkakas ini akan mendatangkan ide bagi pencuri untuk memasuki rumah Anda dengan mudah.

Selalu membuka pintu depan rumah
Anda boleh saja beralasan sudah menggembok pagar rumah sehingga merasa aman saat membuka pintu depan rumah Anda. Ingat, Anda tak selamanya berada di area depan, ada saatnya Anda masuk ke bagian dalam rumah lainnya.
Jika pencuri melewati rumah Anda dan melihat pintu rumah Anda terbuka, sementara Anda seakan tidak memerhatikan area depan, mereka akan dengan cepat masuk ke teras rumah dan mencuri barang berharga yang ada di area ruang tamu Anda.
Jika Anda memang ingin menambah sirkulasi udara di dalam rumah, tambahkan teralis untuk pintu depan, sehingga Anda tetap dapat mengunci lapisan pintu pertamanya saat pintu utama dibuka.

Membiarkan rumah kosong saat siang hari
Pencuri tak selalu beraksi pada malam hari. Banyak yang memilih siang hari karena saat itu rumah dalam keadaan tanpa penghuni.
Aturlah kondisi rumah agar terlihat tetap berpenghuni, misalnya dengan mengatur nyala lampu menggunakan timer
Lampu yang dibiarkan menyala saat siang akan menunjukkan kondisi rumah yang kosong. Mintalah bantuan pihak keamanan atau orang yang Anda percaya untuk memeriksa kondisi rumah saat siang hari ketika Anda tak berada di rumah.


Sumber :  http://properti.liputan6.com/

Senin, 03 Oktober 2016

5 Tips Membeli Properti

Sulitnya memiliki suatu properti, bukan hanya terjadi karena harganya yang semakin meningkat, tetapi kebingungan memilih properti yang baik. Banyak pengembang properti yang memberikan penawaran, sehingga membuat Anda harus berpikir dengan matang penawaran mana yang akan diterima.

Berikut 5 tips membeli properti:

1. Tentukan Prioritas
Sebelum membeli properti, Anda harus tahu tentang prioritas yang diinginkan. Apakah Anda ingin membeli properti untuk investasi, untuk tempat tinggal, atau untuk kantor?
Anda juga harus menentukan apakah ingin membeli properti yang besar dan mewah, atau yang elegan dan minimalis. Anda bisa berkonsultasi kepada kerabat dan teman-teman. Buat urutan hingga 5 daftar jika anggaran tidak sesuai dengan harga properti prioritas yang dicari.

2. Lakukan Riset Sebelum Membeli
Cinta pada pandangan pertama?. Saat membeli properti, Anda harus menghindari prinsip ini sebelum mengalami banyak masalah. Cari tahu tentang latar belakang perusahaan properti dan pengembang tersebut.
Apakah pihak pengembang memiliki reputasi yang baik? Jika Anda ingin membeli properti dari pihak kedua, cari informasi tentang pemilik sebelumnya, alasan dia ingin menjual properti tersebut.
Anda juga harus mengecek sarana-prasarana di sekitar properti yang dibeli.

3. Buat Kliping Properti yang Anda Ingin Beli
Apa yang Anda lihat, mudah sekali dilupakan, sehingga harus membuat rekap. Rekap ini dapat berupa kliping yang Anda buat sendiri dengan foto gambar properti serta kelebihan dan kekurangan dari properti tersebut.
Anda juga bisa menggambar denah ukuran properti tersebut untuk menjadi bahan pertimbangan saat di rumah.

4. Konsultasi dengan Orang yang Tepat
Jika Anda masih bingung memilih properti yang tepat, mungkin ini saatnya Anda untuk berkonsultasi dengan seorang property advisor. Hal ini mungkin akan membutuhkan lebih banyak waktu dan uang, tetapi Anda tidak akan menyesal dengan hasil konsultasi ini.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan kerabat, bahkan meminta agen perumahan untuk mengurus segala transaksi properti Anda.

5. Kunjungi Pameran Properti
Dengan mengunjungi pameran properti, Anda akan menemukan banyak sekali penawaran yang menarik. Sesuai dengan tips sebelumnya, Anda harus tahu mana prioritas dan mengunjungi booth properti yang menyediakan properti yang dibutuhkan.
Anda juga bisa bertanya kepada penjaga pameran, dan ini menjadi tambahan data untuk dipertimbangkan.

Sumber : http://bisnis.liputan6.com/