Selasa, 11 Oktober 2016

9 Tanda Anda Harus Mengajukan KPR


Menurut perencana keuangan Mike Rini Sutikno, besaran cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), maksimal 30% dari penghasillan bulanan. Ini artinya, Anda harus berhemat sebesar 30% setiap bulan sampai cicilan selesai. Lamanya bisa belasan tahun. Itu tentu bukan hal mudah.
Namun, untuk memiliki rumah yang harganya kian hari kian naik, Anda harus mau mengambil momentum dan sedikit berkorban.
Saat ini dinilai sebagai saat yang tepat karena Pemerintah tengah menggalakkan kemudahan pemilikan rumah saat ekonomi nasional masih dalam kondisi lemah. Salah satunya adalah dengan menurunkan batas bawah uang muka hingga 15% dari harga rumah.
Bahkan untuk rumah subsidi uang mukanya hanya 10% dengan bunga cicilan tetap 5% sampai lunas.
Melihat ragam peluang yang bisa Anda manfaatkan untuk memiliki rumah pribadi, coba cek sembilan hal berikut. Jika memenuhi tiga atau empat di antaranya, dapat menjadi indikasi Anda siap untuk mulai mengajukan cicilan KPR.
1.    Anda tidak punya hutang
Ini adalah komitmen keuangan yang utama jika Anda hendak mengajukan KPR kepada Bank. Pastikan saat ini Anda tidak punya pinjaman atau hutang dengan pihak manapun agar aliran dana bulanan Anda tidak terganggu.

2.    Anda punya tabungan untuk keperluan mendadak
Mungkin jumlahnya tidak seberapa, namun tabungan ini harus tetap Anda miliki dan ditambah terus nominalnya setiap bulan. Sehingga bila sewaktu-waktu ada pengeluaran tak terduga, Anda sudah punya simpanan.

3.    Anda punya tabungan uang muka
Minimal uang muka yang harus diajukan adalah sekitar 20 persen dari harga jual rumah. Namun belakangan ini terdapat wacana bahwa LTV akan diturunkan menjadi 15 persen. Dengan jumlah yang minim tersebut, tidak ada kata terlambat untuk menabung uang muka.

4.    Anda punya riwayat pinjaman bank yang lancar
Umumnya bank akan melakukan riset keuangan dan memeriksa apakah Anda punya kartu kredit atau tidak.

5.    Punya alat perkakas rumah dan dapat melakukan perbaikan rumah skala kecil
Meski terlihat sepele tapi keterampilan ini sangat penting jika Anda memiliki rumah sendiri. Perbaikan seperti genteng atau tembok bocor mestinya menjadi pengetahuan yang Anda kuasai di luar kepala. Ini demi penghematan bujet bulanan.

6.    Kontrakan saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan Anda
Misalnya jika saat ini tempat tinggal Anda tinggal di kontrakan petak dan sudah menikah, tak ada salahnya pindah ke rumah subsidi. Meski lebih jauh dari pusat kota, Anda bisa membangun kehidupan pribadi yang lebih nyaman di sana.

7.    Membeli adalah pertimbangan yang lebih baik ketimbang menyewa
Jika lokasi rumah incaran Anda punya harga yang miring dengan prospek kenaikan harga yang menjanjikan, tak perlu ragu untuk mulai mengalihkan uang sewa menjadi uang cicilan rumah.

8.    Menyukai tinggal di daerah tersebut dan betah tinggal setidaknya lima tahun ke depan
Masalah sebagian besar pengontrak adalah kebiasaan pindah rumah yang membuatnya tidak nyaman untuk tinggal dalam jangka waktu panjang. Tapi jika Anda sudah merasa nyaman tinggal disana minimal lima tahun, maka keputusan cicilan KPR bisa jadi pilihan yang pas.

9.    Anda ingin bebas mendekorasi rumah sesuai selera
Rumah atau apartemen kontrak umumnya tak bisa diubah-ubah sesuai selera. Mulai dari warna cat dan interior dinding dibiarkan saja kosong dan terlihat membosankan. Jika punya hunian sendiri, Anda bisa bebas berkreasi.


 Sumber : http://properti.liputan6.com/read/

Senin, 10 Oktober 2016

Ciri Rumah Yang Disukai Pencuri


Masih ingat, kan, peristiwa perampokan di Pondok Indah bulan lalu? Padahal sekilas rumah tersebut sepertinya terjamin keamanannya.
Lokasi rumah memang bukan jaminan rumah Anda akan 100 persen aman dari pencuri. Biasanya kondisi rumah seperti inilah yang mengundang pencuri mendatangi rumah Anda.

Pagar tinggi
Jangan mengira pagar yang tinggi sehingga orang yang berada di luar rumah susah untuk melihat rumah Anda akan lebih aman dibandingkan rumah berpagar rendah.
Menurut website Ackermansecurity.com, pagar tinggi justru menarik perhatian pencuri, karena saat mereka berada di dalam rumah Anda, tetangga dan orang yang ada di luar rumah tidak bisa melihat apa yan terjadi di dalam rumah Anda.
Jika ingin memasang pagar, gunakan pagar yang tingginya normal. Jika Anda ingin rumah lebih aman, Anda bisa menggunakan CCTV atau alarm untuk rumah Anda.
Selain itu, hindari pula membiarkan pohon di bagian depan rumah terlalu rimbun, karena akan menutupi area depan rumah Anda.

Meletakkan perkakas di area terbuka
Simpan seluruh perkakas yang Anda gunakan di tempat tertutup begitu Anda selesai menggunakannya.
Jangan membiarkan peralatan pertukangan seperti tangga, steger kayu yang biasanya digunakan untuk bertumpu saat Anda mengecat lokasi yang tinggi, obeng, dan gunting berada di bagian luar ruangan.
Membiarkannya berserakan sama saja dengan menyuruh pencuri masuk ke rumah Anda. Perkakas ini akan mendatangkan ide bagi pencuri untuk memasuki rumah Anda dengan mudah.

Selalu membuka pintu depan rumah
Anda boleh saja beralasan sudah menggembok pagar rumah sehingga merasa aman saat membuka pintu depan rumah Anda. Ingat, Anda tak selamanya berada di area depan, ada saatnya Anda masuk ke bagian dalam rumah lainnya.
Jika pencuri melewati rumah Anda dan melihat pintu rumah Anda terbuka, sementara Anda seakan tidak memerhatikan area depan, mereka akan dengan cepat masuk ke teras rumah dan mencuri barang berharga yang ada di area ruang tamu Anda.
Jika Anda memang ingin menambah sirkulasi udara di dalam rumah, tambahkan teralis untuk pintu depan, sehingga Anda tetap dapat mengunci lapisan pintu pertamanya saat pintu utama dibuka.

Membiarkan rumah kosong saat siang hari
Pencuri tak selalu beraksi pada malam hari. Banyak yang memilih siang hari karena saat itu rumah dalam keadaan tanpa penghuni.
Aturlah kondisi rumah agar terlihat tetap berpenghuni, misalnya dengan mengatur nyala lampu menggunakan timer
Lampu yang dibiarkan menyala saat siang akan menunjukkan kondisi rumah yang kosong. Mintalah bantuan pihak keamanan atau orang yang Anda percaya untuk memeriksa kondisi rumah saat siang hari ketika Anda tak berada di rumah.


Sumber :  http://properti.liputan6.com/

Senin, 03 Oktober 2016

5 Tips Membeli Properti

Sulitnya memiliki suatu properti, bukan hanya terjadi karena harganya yang semakin meningkat, tetapi kebingungan memilih properti yang baik. Banyak pengembang properti yang memberikan penawaran, sehingga membuat Anda harus berpikir dengan matang penawaran mana yang akan diterima.

Berikut 5 tips membeli properti:

1. Tentukan Prioritas
Sebelum membeli properti, Anda harus tahu tentang prioritas yang diinginkan. Apakah Anda ingin membeli properti untuk investasi, untuk tempat tinggal, atau untuk kantor?
Anda juga harus menentukan apakah ingin membeli properti yang besar dan mewah, atau yang elegan dan minimalis. Anda bisa berkonsultasi kepada kerabat dan teman-teman. Buat urutan hingga 5 daftar jika anggaran tidak sesuai dengan harga properti prioritas yang dicari.

2. Lakukan Riset Sebelum Membeli
Cinta pada pandangan pertama?. Saat membeli properti, Anda harus menghindari prinsip ini sebelum mengalami banyak masalah. Cari tahu tentang latar belakang perusahaan properti dan pengembang tersebut.
Apakah pihak pengembang memiliki reputasi yang baik? Jika Anda ingin membeli properti dari pihak kedua, cari informasi tentang pemilik sebelumnya, alasan dia ingin menjual properti tersebut.
Anda juga harus mengecek sarana-prasarana di sekitar properti yang dibeli.

3. Buat Kliping Properti yang Anda Ingin Beli
Apa yang Anda lihat, mudah sekali dilupakan, sehingga harus membuat rekap. Rekap ini dapat berupa kliping yang Anda buat sendiri dengan foto gambar properti serta kelebihan dan kekurangan dari properti tersebut.
Anda juga bisa menggambar denah ukuran properti tersebut untuk menjadi bahan pertimbangan saat di rumah.

4. Konsultasi dengan Orang yang Tepat
Jika Anda masih bingung memilih properti yang tepat, mungkin ini saatnya Anda untuk berkonsultasi dengan seorang property advisor. Hal ini mungkin akan membutuhkan lebih banyak waktu dan uang, tetapi Anda tidak akan menyesal dengan hasil konsultasi ini.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan kerabat, bahkan meminta agen perumahan untuk mengurus segala transaksi properti Anda.

5. Kunjungi Pameran Properti
Dengan mengunjungi pameran properti, Anda akan menemukan banyak sekali penawaran yang menarik. Sesuai dengan tips sebelumnya, Anda harus tahu mana prioritas dan mengunjungi booth properti yang menyediakan properti yang dibutuhkan.
Anda juga bisa bertanya kepada penjaga pameran, dan ini menjadi tambahan data untuk dipertimbangkan.

Sumber : http://bisnis.liputan6.com/

Kamis, 29 September 2016

Wajib Tahu, 5 Hal Yang Berbahaya di Rumah

 Selain harus nyaman, rumah yang baik adalah rumah yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan para penghuninya. Membersihkan rumah secara rutin bisa dibilang sebagai salah satu syarat mutlak untuk mewujudkan hunian yang sehat.
Sayangnya, membersihkan rumah tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Membersihkan rumah dengan asal-asalan justru bisa membuat bakteri atau kuman malah semakin ‘betah’ di rumah Anda.
Tidak hanya soal bakteri atau kuman saja, beberapa kegiatan di rumah ternyata juga bisa membahayakan penghuninya. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dipaparkan 5 hal yang membahayakan di rumah:

1.    Bakteri Salmonella dan E. Coli
Salmonella dan E. Coli. Kedua bakteri ini memang kerap ditemukan di rumah. Kedua bakteri ini biasanya terdapat pada makanan yang terkontaminasi seperti daging sapi, ayam, telur, buah-buahan, dan sayuran.
Hal yang membahayakan pertama adalah bakteri Salmonella dan E. Coli. Kedua bakteri ini memang kerap ditemukan di rumah. Kedua bakteri ini biasanya terdapat pada makanan yang terkontaminasi seperti daging sapi, ayam, telur, buah-buahan, dan sayuran.
Bakteri ini juga berkembang pada proses pemotongan atau pada saat mencuci makanan tersebut. Solusinya, Anda harus senantiasa memisahkan daging, makanan, dan sayuran mentah dengan peralatan makanan bersih.
Selain itu, sebelum membersihkan makanan Anda biasakan untuk mencuci tangan lebih dulu. Lalu, jangan lupa gunakan talenan (tatakan makanan) saat hendak untuk memotong daging atau makanan.

2.    Karbon Monoksida
Hal yang membahayakan selanjutnya adalah karbon monoksida. Zat berbahaya ini berasal dari kegiatan pembakaran organik pada ruangan yang tidak berventilasi.
Sumber karbon monoksida berasal dari minyak tanah, pemanas seperti kompor gas atau pemanas air, kompor kayu, pemanas ruangan, knalpot mobil, dan asap rokok.
Solusinya, Anda harus membuat sistem sirkulasi udara yang baik terutama di dapur dan penempatan garasi. Bila memiliki budget lebih, Anda juga bisa memasang alat pendeteksi karbon monoksida di rumah.
Agar lebih ekonomis, bisa juga dengan menggunakan tanaman hijau yang dipercaya dapat menyaring zat berbahaya ini.

3.    Efek berbahan logam yang berbahaya
Tanpa disadari rumah memilki resiko besar dari ancaman pengaruh zat logam yang beracun dan berbahaya. Misalnya dari cat tembok, pipa saluran air, keran dan alat-alat elektronik lainnya.
Kandungan timbal atau logam juga bisa membuat area rumah tercemar. Jika sudah tercemar, besar kemungkinan air akan terkontaminasi. Bila terkena tubuh manusia, akan menyebabkan masalah kesehatan serius dalam hal perkembangan mental dan perilaku gangguan saraf.
Solusinya, Anda harus menggunakan peralatan yang berlisensi aman dan ramah lingkungan. Selain itu, lebih baik saat kali pertama membangun atau mencari rumah, Anda harus selektif melihat sekitar.

4.    Jamur
Selain bakteri, jamur juga kerap ditemukan di rumah. Terutama bagi rumah yang lembap, dan minim oksigen. Bila rumah kerap dihinggapi jamur tentunya akan mengganggu kesehatan seperti hidung tersumbat dan sinus, batuk kronis, dan iritasi mata. Bahkan lebih lanjut bisa menyebabkan asma dan infeksi paru-paru.
Solusinya, Anda harus membuat ventilasi rumah dan juga menggunakan alat pembersih yang tidak mengandung zat amonia. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan alat vacum cleaner untuk aksesoris rumah seperti karpet, lemari, dan sudut-sudut ruangan yang lembap.

5.    Pestisida
Terakhir, adalah pestisida. Jika selama ini pestisida lebih lekat pada jenis sayuran dan buah-buahan, ternyata pestisida yang ada di rumah menyebar pada produk-produk perumahan lain. Misalnya, shampo, penyemprot nyamuk, kapur barus, kertas, atau lem pada wall paper.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, pestisida yang ada di rumah merupakan penyebab utama keracunan pada anak-anak.
Solusinya, Anda harus teliti menggunakan produk yang disebutkan di atas sesuai dengan petunjuk pada labelnya. Kemudian, jauhkan semua pestisida di rumah pada jangkauan anak-anak dengan cara menyimpan di lemari tertutup.
Pastikan tangan Anda bersih setelah melakukan kegiatan rumah menggunakan sabun, agar mematikan semua bakteri dan zat pestisida yang bisa saja mengenai tangan Anda.


Selamat Membaca :) 

Rabu, 28 September 2016

5 Kesalahan Dalam Menata Ruang Tamu

Sebenarnya, tidak ada aturan baku dalam menata beberapa bagian rumah. Tapi, khusus ruang tamu, Anda perlu beri perhatian ekstra. Kenapa? Karena bagian ini menciptakan kesan pertama seseorang ketika berkunjung ke rumah Anda.
Dilansir laman Huffington Post, berikut lima kesalahan dalam menata ruang tamu:
1.    Lupa meletakkan meja
Alih-alih memilih konsep simple dan sederhana, ketidakhadiran meja di ruang tamu justru membuat ruangan kaku dan tidak fungsional. Kalau ada tamu datang, dan disuguhi segelas sirup, mau ditaruh di mana gelasnya?.
2.    Memasukkan terlalu banyak benda seni
Boleh saja menempelkan lukisan di dinding ruang tamu, tapi jangan terlalu banyak. Bisa-bisa ruangan tersebut dianggap sebagai galeri seni yang mungkin tidak memberi kenyamanan bagi tamu.
3.    Ukuran karpet yang tidak proporsional
Karpet merupakan salah satu item yang dapat mempercantik sebuah ruangan. Tapi, hati-hati. Jika luas ruangan Anda kecil, jangan pernah menggelar karpet berukuran besar. Hal ini membuat kesan 'penuh'. Sesuaikan karpet dengan ukuran ruangan.
4.    Pencahayaan yang terlalu terang
Ruang tamu yang diberi pencahayaan terlalu terang akan memberi kesan silau dan tidak nyaman. Sebaiknya, berikan pencahayaan yang teduh.
5.    Dinding dan perabot memakai satu warna
Misal, dinding dicat putih, sofa dan meja juga putih. Hal ini justru membuat ruang tamu sangat kaku. Berikanlah paduan warna yang harmonis agar lebih seimbang.

Sumber : http://www.ayopreneur.com/


Senin, 26 September 2016

5 Cara Membuat Rumah Nyaman dan Menyenangkan

Beberapa cara untuk membuat rumah terasa menyenangkan sehingga keluarga dan tamu yang datang akan merasa nyaman untuk berlama-lama tinggal di dalam rumah Anda.
Semua orang tentunya menginginkan suasana rumah yang menyenangkan dan nyaman. Mungkin saja Anda berambisi untuk memiliki rumah dengan desain yang luas dan besar atau bahkan mungkin Anda hanya menginginkan untuk memiliki rumah kecil yang rapi dan tertata. Semua ambisi tersebut dapat diwujudkan asalkan Anda mampu memberikan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi siapa saja yang berada didalamnya.
Karena rumah juga berfungsi sebagai pelepas stres saat Anda merasa bosan, mendesainnya se-menarik mungkin merupakan keputusan yang tepat. Untuk itu, kami akan memberikan beberapa cara efektif agar suasana rumah Anda lebih menyenangkan.
1.    Gunakan warna yang hangat dan lembut pada dinding rumah
Suasana yang menyenangkan didalam rumah tidak selalu datang dari warna dinding yang cerah dan mencolok. Karena Anda ingin menekankan pada suasana yang nyaman dan menyenangkan untuk sebuah ruangan, memilih warna dinding yang memiliki tone hangat dan lembut merupakan pilihan yang paling tepat. Anda dapat memilih warna krem, coklat tua dan merah maroon yang tentu saja memiliki tone yang lembut dan tidak mencolok.
Warna-warna tersebut dapat memberikan suasana yang hangat selain itu warna-warna tersebut akan sangat cocok jika di kombinasikan dengan warna netral seperti putih dan hitam. Tidak hanya pada dinding saja, warna yang hangat dan lembut juga dapat diterapkan pada furniture dalam rumah sebagai aksen warna yang manis.

2.    Bantalan pada sofa
Bantalan pada sofa kadang tidak dianggap sebagai salah satu komponen yang mampu memberikan keindahan dan kenyaman di dalam rumah. Bantalan kecil pada sofa juga mampu menunjang keindahan dekorasi interior jika dipilih dengan teliti. Akan tetapi jika Anda terlalu banyak menaruh bantalan sofa di dalam rumah, tentunya hal ini bukanlah hal yang baik karena ruangan yang terdapat bantalan kecil akan terlihat berantakan dan tidak tertata.
Pilihlah bantalan kecil sofa yang mampu memberikan kenyamanan dan jangan menaruh terlalu banyak didalam satu ruangan khususnya ruang tamu.

3.    Furnitur mewah dan nyaman
Furnitur mewah tidak saja difungsikan untuk membuat interior semakin indah tetapi sebenarnya juga difungsikan untuk menambah kenyamanan. Furnitur mewah biasanya memiliki kualitas bahan yang berkualitas sehingga tetap terjaga keawatannya. Misalnya saja sofa panjang yang terbuat dari kulit asli.
Sofa dengan kulit asli memberikan nilai estetis yang tinggi selain itu juga mampu memberikan kenyamanan, kehangatan, dan suasana yang menyenangkan bagi siapa saja yang duduk diatasnya.  Selain itu, sofa dengan bahan dasar kulit akan tahan lama jika dirawat dengan baik.

4.    Pencahayaan lembut
Ketika berbicara tentang rumah ideal, tentu pencahayaan dari lampu merupakan aspek penting yang tidak dapat di hilangkan begitu saja. Pencahayaan sangat erat kaitannya untuk menciptakan ruangan yang nyaman dan menyenangkan. Jika Anda mendambakan pencahayaan alami pada siang hari tanpa melibatkan lampu sama sekali, tentunya Anda perlu untuk memasang jendela yang besar agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam ruangan yang terlihat suram dan gelap.
Lain halnya ketika malam datang, pencahayaan dari lampu haruslah lebih lembut agar suasna tetap nyaman dan menyenangkan. Anda dapat memilih cahaya lampu yang tidak terlalu terang dengan tone warna hangat yang dapat memberikan ketenangan saat Anda membutuhkan waktu untuk menyendiri. Bukan berarti keseluruhan ruangan harus terpasang lampu dengan pencahayaan lembut, Anda bisa mengkombinasikan nya dengan lampu terang sebagai pencahayaan utama, dan lampu yang lembut di spot tertentu seperti ruang makan.
Agar lampu juga berfungsi sebagai salah satu elemen dekorasi, Anda dapat memilih lampu kristal yang terlihat berkilau di malam hari.

5.    Memadu-padankan barang-barang lama dan baru
Dekorasi dalam rumah tidak harus selalu terlihat baru untuk memberikan kesan nyaman dan menyenangkan. Dengan tema “rustic” yang biasanya menekankan pada gaya vintage dan di kombinasikan dengan gaya modern. Anda dapat memadu-padankan barang lama dengan yang baru untuk menciptakan kesan yang lebih artistik dalam rumah. Misalnya pada ruang tamu yang sengaja Anda desain dengan konsep modern. Anda dapat memberikan tampilan vintage seperti memilih lampu dengan bentuk klasik.
Atau Anda juga dapat memilih carpet atau permadani dengan gaya klasik dengan corak warna yang sedikit gelap. Dengan perpaduan dua konsep yang berbeda, sudah pasti, ruangan akan lebih terlihat indah dan tentu Anda sebagai pemiliknya akan merasa senang untuk berlama-lama didalamnya.
Demikianlah beberapa tips tentang bagaimana cara membuat rumah terasa lebih nyaman dan menyenangkan. Dengan sedikit ketelitian dan kreatifitas, bukan hanya kenyamanan saja yang Anda dapatkan tetapi juga unsur estetis yang dapat terpenuhi. Anda bisa meminta bantuan seorang interior desainer jika Anda tidak terlalu paham dalam mengkombinasikan beberapa elemen yang berbeda.


Selamat mencoba :) 

Sumber : http://architectaria.com/

Kamis, 22 September 2016

9 Tips Membeli Rumah Pertama

Anda merasa sudah dewasa dan ingin hidup mandiri terpisah dari orangtua tentu berpikir untuk memiliki rumah pribadi. Begitu pun Anda yang baru saja menikah dengan pasangan hidup, tentunya akan tidak nyaman jika tinggal bersama orangtua, sehingga rumah pertama menjadi tempat tinggal impian. Membeli rumah impian merupakan keputusan besar. Anda juga perlu pastikan kondisi finansial Anda untuk hidup sehari-hari tidak terganggu ketika membeli rumah maupun setelahnya. Berikut 9 tips membeli rumah pertama.
1.    Pikirkan Tujuan Jangka Panjang Anda
Apa tujuan Anda membeli rumah? Apakah benar-benar sebagai tempat tinggal Anda? Jangan sekadar membeli rumah tapi kemudian tidak Anda tempati, terutama jika Anda membelinya dengan cara mencicil. Utamakan rumah sebagai tempat tinggal telah aman dalam genggaman Anda, bukan sekadar membeli karena harganya yang murah tapi lokasinya yang terlalu jauh membuat Anda enggan tinggal di sana dan memilih untuk menyewa apartemen atau mengontrak rumah di pusat kota. Hal ini bisa saja Anda lakukan jika rumah yang Anda beli telah lunas dan hendak menjadikannya investasi. Hindari untuk memberatkan keuangan Anda dengan mencicil rumah sembari membayar uang sewa untuk apartemen atau kontrakan.
2.    Pilih Jenis Rumah yang Sesuai dengan Kebutuhan Anda
Tentukan luas rumah yang Anda butuhkan, serta berapa jumlah kamar dan ruang lainnya yang Anda perlukan. Apakah Anda lebih suka dengan rumah bergaya modern atau tradisional? Apakah Anda ingin tinggal di perumahan dengan tampilan rumah yang seragam atau membeli rumah yang kelak bisa Anda ubah sesuka hati Anda? Dengan memikirkan hal ini akan membantu Anda untuk tidak gegabah dengan sembarang membeli rumah. Ingatlah membeli rumah merupakan pembelian terbesar dalam hidup Anda. Perinci dengan detail rumah seperti apa yang Anda butuhkan.
3.    Mendatangi Pameran Properti
Rajin-rajinlah mendatangi pameran properti dan rumah yang diadakan. Anda bisa dengan leluasa memilih beragam pilihan rumah yang sesuai dengan kriteria. Dengan melihat berbagai pilihan, Anda bisa mengkalkulasi kekurangan dan kelebihan rumah-rumah yang telah menarik perhatian Anda. Anda juga bisa bertanya-tanya langsung dan mendapatkan informasi lebih jelas mengenai rumah yang sedang Anda cari.
4.    Konsultasikan dengan Agen Properti
   Jika banyak hal yang memang Anda kurang pahami mengenai pembelian rumah, Anda bisa berkonsultasi dengan agen properti. Agen akan membantu Anda mencari rumah yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan sesuai dengan kemampuan Anda. Agen juga akan membantu Anda dalam prosesnya seperti negosiasi, mendapatkan pinjaman hingga menyelesaikan dokumen yang diperlukan. Jika Anda membeli rumah dari pengembang properti, periksa rekam jejak pengembang tersebut. Cari tahu melalui internet adakah komplain yang cukup parah dari para pembelinya.
5.    Menentukan Cara Pembayaran
Cara pembayaran yang ditawarkan pengembang properti biasanya tunai keras, tunai bertahap dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Sesuaikan cara pembayaran dengan daya beli Anda. Jika dana Anda cukup untuk membeli tunai keras ada baiknya pilih cara pembayaran ini, karena tentunya banyak keuntungannya, Anda tidak perlu memikirkan besaran cicilan di kemudian hari sehingga uang Anda bisa dipakai untuk keperluan lainnya tanpa mengalokasikannya untuk cicilan rumah. Untuk Anda yang tidak punya uang tunai dalam jumlah besar, bisa memilih KPR atau cicilan bertahap.
6.    Kondisi Rumah
Periksa kualitas dan kondisi keseluruhan calon rumah baru Anda. Jangan sampai Anda menemukan kecacatan serius yang ditutupi oleh penjual rumah. Jika ditemukan hal tersebut, Anda perlu bernegosiasi dengan pemilik rumah, apakah akan mendapat potongan harga, atau penjual bersedia melakukan perbaikan, atau bahkan Anda berhak membatalkan pembelian.
7.    Lingkungan
Jika Anda adalah pasangan yang baru menikah atau keluarga muda, memperhatikan kondisi lingkungan menjadi hal yang cukup penting. Apakah lingkungan tempat tinggal Anda cukup kondusif untuk tempat tumbuh kembang anak Anda. Perkembangan anak di sini tidak hanya fisik tapi juga psikologis. Pertimbangkan untuk memilih lingkungan yang asri serta banyak pepohonan.
8.    Siapkan Dana Darurat untuk Rumah Anda
Dengan memiliki rumah baru bisa saja akan ada biaya besar yang tak terduga, seperti Anda ingin memasang pemanas air, pendingin ruangan, dan pembelian furnitur baru atau dana lain yang tidak terhitung sebelumnya. Belum lagi untuk perawatan yang tentunya bisa memakan biaya yang lumayan. Jadi, mulailah siapakan dana darurat jauh sebelum Anda mengeluarkan biaya untuk membeli rumah.
9.    Lokasi
Rumah berharga murah umumnya terletak jauh dari pusat kota. Jika Anda tetap ingin membelinya, perhatikan apakah akses dari rumah Anda menuju jalan utama cukup dekat? Perhatikan juga apakah letak rumah Anda dekat dengan pertokoan, pusat perbelanjaan, rumah sakit, sekolah, dan lainnya. Jika lokasi yang Anda pilih jauh dari tempat Anda bekerja, pikirkan juga berapa ongkos yang harus Anda keluarkan berserta kelelahan yang Anda dapatkan. Ingatlah bahwa membeli rumah sebagai tempat tinggal berarti rumah ini akan Anda tempati untuk jangka waktu yang lama, jadi jangan sampai menyesal di kemudian hari.